CONTOH JURNAL ILMIAH SKRIPSI KESEJAHTERAAN DESA TERTINGGAL


PROPOSAL SKRIPSI
’MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN TERHADAP DESA TERTINGGAL’’



SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Pada Fakultas Dakwah Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Oleh :
FAHRIL KAUNAIN
NIM : 43030180078


FAKULTAS DAKWAH
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018




BAB 1
A.    Latar Belakang Masalah

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat yang di dalamnya merupakan kesatuan hukum yang memiliki organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat, dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri (otonomi) dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia. Dimana Sekitar 65% jumlah penduduk hidup di daerah pedesaan, sisanya sekitar 35% jumlah penduduk menetap di daerah perkotaan.

Desa merupakan bagian dari pemerintahan daerah serta memiliki otonomi karena desa memiliki wewenang untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 18 tentang desa tercantum bahwa kewenangan desa meliputi, kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan adat istiadat desa.
Daerah pedesaan sangat luas wilayahnya, mayoritas penduduk desa bekerja di sektor pertanian (pertanian, peternakan, perikanan), struktur perekonomiannya sangat besar pada sektor pertanian atau merupakan daerah yang berbasis 2 agraris. Kemiskinan dan ketertinggalan sangat dominan pada masyarakat desa, dibandingkan dengan masyarakat kota. Sektor modern yang sangat besar sumbangannya terhadap pertumbuhan ekonomi selalu mendapat kesempatan yang sangat luas, sehingga membawa kecenderungan melupakan potensi pedesaan (sektor tradisional). Secara khusus perlu diberikan perhatian kepada masyarakat pedesaan khususnya masalah-masalah yang menghambat proses pergerakan dan perubahan masyarakat pedesaan sehingga mereka dapat ikut serta dalam pembangunan nasional. Timbulnya perubahan-perubahan dengan variasivariasi pendekatan terhadap pembangunan pedesaan, sebagai usaha untuk menyentuh dan memperbaiki taraf hidup kelompok masyarakat miskin disebabkan oleh kompleksnya dan sukarnya mengatasi keterbelakangan pedesaan.Dalam upaya pembagunan kesejahteraan terhadap desa-desa tertinggal masalah lain yang melatarbelakangi adanya hal tersebut adalah kondisi Negara yang masih dalam tahap berkembang,dimana masalah kemiskinan masih menjadi permasalah terbesar dalam mewujudkan negara maju yang mana hal tersebut berdampak pula pada merosotnya ekonomi dam memperpuruk kondisi desa-desa tertinggal. Menurut Data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2010 pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini masih merupakan masalah besar Bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Menurut data bulan Agustus 2010, jumlah pengangguran terbuka tercatat sebanyak 8, 96 juta orang (7,87%) dari total angkatan kerja 113,83 juta orang. Dari jumlah 8,96 juta orang penganggur tersebut sebagian besar berada di pedesaan. Jika dilihat pada bulan Februari 2010 sebesar 27,09% mengenyam pendidikan SD ke bawah, 22,62% pendidikan SLTP, 25,29% pendidikan SMA, 15,37% Diploma sampai Sarjana.3 Strategi dalam pengentasan kemiskinan banyak ditawarkan untuk mengatasi persoalan kemiskinan, seperti penyediaan lapangan pekerjaan dan program kecakapan vokasional bagi masyarakat. Kebijakan penanggulangan kemiskinan tidak lepas dari konteks pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat mengandung arti sebagai usaha sadar, sistematis, dan terarah yang diselenggarakan oleh, untuk dan dalam masyarakat yang bertujuan mengubah taraf kehidupan mereka sendiri ke arah
yang lebih baik.

Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang saat ini menunjukkan
bahwa ada warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara
layak karena belum memperoleh pelayanan sosial dari negara. UU No. 11 Tahun
2009 Tentang Kesejahteraan Sosial “Kesejahteraan sosial adalah kondisi
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi
sosial”. Akibatnya, masih ada warga negara yang mengalami hambatan pelaksanaan
fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.
Pembangunan kesejahteraan sosial adalah usaha yang terencana dalam melembaga
yang meliputi berbagai bentuk intervensi sosial dan pelayanan sosial untuk memenuhi
kebutuhan manusia, mencegah dan mengatasi masalah sosial, serta memperkuat
instunsi-instunsi sosial PBB(Perserikatan Bangsa-Bangsa) memberi
batasan kesejahteraan sosial sebagai kegiatan-kegiatan terorganisasi yang bertujuan
untuk membantu individu atau masyarakat guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasarnya dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kepentingan keluarga dan
masyarakat.

Defenisi ini menekankan bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu institusi atau
bidang kegiatan yang melibatakan aktivitas terorganisir yang diselenggarakan baik
 UU No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk mencegah,mengatasi atau memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah sosial, dan peningkatan kualitas hidup individu, kelompok dan masyarakat. Pengembanganmasyarakat lokal ialah proses tujuan untuk menciptakan kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat melalui partisipasi aktif serta inisiatif anggota masyarakat itu sendiri. Anggota masyarakat dipandang bukan sebagai masyarakat yang unik dan memiliki potensi, hanya saja potensi trsebut belum sepenuhnya dikembangkan. Pengembangan masyarakat lokal pada dasarnya merupakan proses interaksi antaa anggota masyarakat setempat yang difasilitasi oleh pekeja sosial. Pekerja sosial membantu meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. Pengembangan masyarakat lokal lebih berorientasi pada ”tujuan proses” (process goal) daripada tujuan tugas atau tujuan hasil.

Kegiatan sistem kesejahteraan sosial untuk mencapai tujuan semacam itu
meliputi kegiatan yang diadakan untuk melakukan sosialisasi anggota terhadap
norma-norma yang dapat diterima, penigkatan pengetahuan dan kemamapuan untuk
memepergunakan sumber-sumber dan kesempatan yang tersedia dalam masyarakat
melalaui pemberian informasi, nasihat dan bimbingan seperti penggunaan sistem
rujukan, fasilitas pendidikan kesehatan dan bantuan sosial lainnya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas maka rumusan masalah yang ada adalah :
1.      Apa yang menjadi faktor penghalang dalam mewujudkan kesejahteraan desa-desa tertinggal ?
2.      Apa tindakan yang tepat dalam mewujudkan kesejahteraaan desa-desa tertingga ?




C.    TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penghambat dan tindakan yang harus dilakukan dalam mewujudkan Kesejahteraan desa-desa tertinggal.

D.    TINJUAN PUSTAKA
Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Kesejahteraan masyrakat adalah unsur penting dalam mewujudkan sebuah Negara yang semakin unggul dalam segi perekonomian dan kesejahteraan sosial. unsur penting lain adalah pembangunan nasional yang komprehensif dan juga sebagai cerminan masyarakat yang mengalami perubahan dan perkembangan secara cepat dan menandakan keadaan sejahtera pada umumnya, yang meliputi keadaan jasmaniah, rohaniah, dan sosial dan bukan hanya perbaikan dan pemberantasan keburukan sosial.

kesejahteraan sosial dimanfaatkan untuk meningkatkan sebuah kualitas hidup melalui sebuah pengelolaan masalah sosial untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehingga masyarakat terdorong dan bisa mencapai kea rah kehidupan yang lebih baik lagi. Dimana kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melakukan fungsi sosialnya.Adanya pemenuhan kebutuhan oleh masyarakat baik itu materil, spiritual, dan sosial sehingga akan mendorong masyarakat khususnya masyarakat pada desa-desa tertinggal diman a baik segi ekonomi dan kesejahteraann jauh dari kata layak menuju ke arah kualitas hidup yang lebih baik dan mencapai fungsi sosialnya. Dalam hal ini peran dari tanggung jawab pemerintah dalam peningkatan kualitas kehidupan warga masyarakatnya harus ditingkatkan.

Dalam mensejahterkan masyarakat khusunya desa-desa tertinggal,perlu upaya lebih dari perangkat desa seperti sebagai (1) motivator untuk masyarakat agar bangkit dari ketertinggalan dan mulai membenahi diri dengan upaya kecil namun dilakukan secara bertahap, (2) informan guna memberikan pemahaman lebih mengenai kesenjangan sosial serta upaya peningkatan khualitas hidup serta sebagai sumber pengetahuan bagi masyarkat yang kurang pemahaman mengenai cara keluar dari garis kemiskinan dan ketertinggalan, (3) fasilator yaitu memberi bantuan dan menjadi nara sumber yang baik untuk berbagai permasalahan serta memfasilitasi kegiatan-kegiatan pembangunan Desa serta memberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses pembangunan sehingga program pembangunan desa dapat berjalan dengan baik.

E.     METODE PENELITIAN

                1.      Jenis Penelitian
 Penelitian tentang mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa tertinggal ini menggunakan metode Literasi (Library Reseach) yaitu mencari dan menggunakan bahan-bahan tertulis.Kemudian melalui bahan tertulis tersebut,berusaha mengumpulkan dan menganalisa “Mewujudkan Kesejahteraan Desa Tertinggal”.

2.      Metode Pengumpulan Data
 Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui berbagai sumber buku pengetahuan.Teknik ini merupakan cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber dokumen ataupun buku-buku, koran, majalah yang berhubungan dengan judul penelitian. Sehubungan dengan hal ini, data penelitian dibagi menjadi 2 bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari buku-buku dengan judul :

a.       Buku Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan Dan Perkotaan.

b.      Buku Bintaro, R. 1989. Dalam Interaksi Desa – Kota dan Permasalahannya.

c.       Buku Hamidi, Hanibal. 2015. Indeks Desa Membangun 2015.

d.      Buku Makmur, Syarief. 2008. Pemberdayaan sumber daya manusia & efektivitas organisasi kajian penyelenggaraan pemerintahan desa

e.       Buku Soersono, Andreas. 2008. Sosiologi

f.       Buku Fahruddin, Adi Ph.D Pengantar Kesejahteraan Sosial


3.      Metode Analisis Data
Deduktif : Mengumpulkan, dan menelaah dan meneliti data yang bersifat umum untuk diambil kesimpulan yang bersifat khusus.

F.     Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah penulisan dalam skripsi ini, maka penulisan disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :

Bab pertama,  Pendahuluan berisi tentang latar belakang, penegasan
istilah, perumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab kedua, Merupakan penjelasan dasar tentang kesejahteraan dan upaya dalam mensejahterakan desa tertinggal.
Bab ketiga,   Menguraikan upaya dan hambatan dalam mensejahterakan masyarakat desa tertinggal.
Bab keempat, Analisis penulis mengenai (a) Kesimpulan mengenai kesejahteraan desa tertinggal (b) upaya yang dapat dilakukan dalam mensejahterkan kehidupan masyarkat desa tertinggal.
Bab kelima,     Kesimpulan penulis,tentang hasil dari uraian skripsi ini




DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan Dan Perkotaan. Graha Ilmu, Yogyakarta
Bintaro, R. 1989. Dalam Interaksi Desa – Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Hamidi, Hanibal. 2015. Indeks Desa Membangun 2015. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Jakarta Selatan
Makmur, Syarief. 2008. Pemberdayaan sumber daya manusia & efektivitas organisasi kajian penyelenggaraan pemerintahan desa. Jakarta: PT Rajagrafindo Indonesia
Soersono, Andreas. 2008. Sosiologi. Jakarta: Yudhistira
Fahruddin, Adi Ph.D Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung .PT Refika Aditama 2012


Comments

Popular posts from this blog

CONTOH JURNAL PEMANFAATAN EKSTRAK SERAI SEBAGAI CAMPURAN LILIN AROMATERAPI